Suatu saat kau memutuskan untuk pergi,,kata mu sebentar..
Aku megijinkan, karna siapalah aku ini bisa melarang mu ini dan itu..
Saat kau hendak pergi..aku siapkan bekal untuk perjalanan mu..
Kau menolak, kau bilang ''tenang saja, aku tak apa, perjalanan ini sebentar dan aku akan segera pulang,,
Tanpa berkata lagi kau pergi begitu saja tanpa menyentuh bekalku sama sekali..
Kau tau..untuk menyiapkan ituu..ku tukar dengan separuh waktu istrahatku..
Waktu berlalu, kau tak kunjung pulang, aku khawatir jika kau keaparan dan merasa haus..
Dan persis seperti dugaan ku..
Ditengah jalan kau kelaparan dan kejauhan..kau ingin pulang tapi jarak terlanjur jauh..
Hingga akhirnya datang seoarng wanita menawarkan makan dan minum untuk mu..
Tanpa pikir panjang, kau menerimanya dan mulai tegantung padanya..hingga akhirnya kau lupa ada aku yg sedang menanti pulang mu...
Mendengar kabar bahwa kau hidup bahagia disana melebihi bahagianya ketika ku bersama ku, aku tercekat..
Aku mengutuk diriku sendiri..
Kita sama-sama salah..aku salah, karna tak pernah memaksamu membawa bekalku, dan kau salah, bahwa kau mengira tak butuh bekal ku dan sekarang kau mendapatkan bekal dari wanita itu..
Kini aku sanksi setelah ini apakah kau masih ingin pulang, dan apakah kau mengingat bekal yang telah ku siapkan?
Tanyakan pada mu sendiri seberapa inginnya kau pulang..
Terimakasih telah banyak mengabaikanku.. :-)