"Perasaan ini masih selalu ada..perasaan bahagia saat melihat namanya di tanda pesan,,
Seharusnya perasaan ini sudah harus dimusnahkan..bukan untuknya tapi untuk ku sendiri..sesuatu yang harus dilakukan agar tak lagi merasakan sakit dan tak lagi merasa kecewa..
Sepertinya akan mudah..hanya perlu keberanian untuk melakukannya..keberanian untuk menerima konsekuensi jika akhirnya itu akan benar-benar menjauhkan ku dengan nya...
Heii kamu yang disana..kenapa kamu harus melakukan ini pada ku..dan bodohnya aku..aku masih saja merasa bahagia asalkan kau masih mau menyapaku.."
Belum selesai wanita itu bercerita..tiba-tiba dia membuka payung biru mudanya dan segera menuju bus yang sudah ditunggunya sejak tadi dan hanya meninggalkan ku dengan senyuman..
hhmmh cerita cinta selalu punya warnanya masing-masing..dan kisah ini berwarna Biru* sebiru langit pagi ini :)
*Biru berarti tenang, dingin menghanyutkan..melahirkan perasaan sejuk, tentram, hening, dan damai, memberi kenyamanan dan perlindungan.. dan begitu pula wanita itu yang terlalu menjaga perasaan pria itu dan perasaannya sendiri yang membuatnya takut kehilangan..
this is it..
welcome to my blog..:)
-Cerita Apa Saja, Tentang Yang Ingin Ditulis Bukan Yang Harus Ditulis-
welcome to my blog..:)
-Cerita Apa Saja, Tentang Yang Ingin Ditulis Bukan Yang Harus Ditulis-
Kamis, 31 Januari 2013
Sabtu, 26 Januari 2013
Tentang Indonesia
Beberapa menit lalu saya menonton film berjudul "Tanah Surga Katanya".. benar-benar film yang menginspirasi..mengambil latar masyarakat diperbatasan Indonesia-Malaysia yang ternyata jauh dari kata makmur..
Tragis memang ketika dinegri sendiri tak ada yang mengenal rupiah dan tak ada yang mengenal Indonesia Raya, semua serba susah serba payah..hingga membuat banyak orang Indonesia lebih memilih berpindah negara menjadi Malaysia yang hanya dengan melangkahkan kaki dan menikah dengan orang asli malaysia semua akan lebih mudah, hidup terjamin makmur sejahtera..
Apkah itu bertanda bahawa negri kita yang Katanya Tanah Surga sudah tidak mampu mensejahterakan dan memakmurkan rakyatnya??
Saya pikir masyarakat perbatasan seharusnya mendapat perhatian lebih..karana itu merupakan daerah rawan..bayangkan saja..jika semua myarakat perbatasan berganti warga negara bukankankah itu akan mempermudah negara sebelah mendorong perluasan batas wilayah nya?? ahh entahlah..
Tanah Surga Katanya..
Bukan lautan tapi kolam susu-katanya
tapi hanya orang kaya yang minum susu
Kail dan jaring cukup mengidupimu-katanya
tapi ikan-ikan kita banyak dicuri orang..blablabla
Sepenggal puisi dari film TSK yang cukup membuat kita sadar..bahwa betapa memang belum meratanya kesejahteraan di Indonesia tercinta ini...tapiii...
Apapun yang terjadi...sebagai Bangsa Indonesia yang sudah hidup dengan Tanah ini dan minum dari negri ini maka "Jangan sampai kehilangan cinta pada negri ini"..
Tragis memang ketika dinegri sendiri tak ada yang mengenal rupiah dan tak ada yang mengenal Indonesia Raya, semua serba susah serba payah..hingga membuat banyak orang Indonesia lebih memilih berpindah negara menjadi Malaysia yang hanya dengan melangkahkan kaki dan menikah dengan orang asli malaysia semua akan lebih mudah, hidup terjamin makmur sejahtera..
Apkah itu bertanda bahawa negri kita yang Katanya Tanah Surga sudah tidak mampu mensejahterakan dan memakmurkan rakyatnya??
Saya pikir masyarakat perbatasan seharusnya mendapat perhatian lebih..karana itu merupakan daerah rawan..bayangkan saja..jika semua myarakat perbatasan berganti warga negara bukankankah itu akan mempermudah negara sebelah mendorong perluasan batas wilayah nya?? ahh entahlah..
Tanah Surga Katanya..
Bukan lautan tapi kolam susu-katanya
tapi hanya orang kaya yang minum susu
Kail dan jaring cukup mengidupimu-katanya
tapi ikan-ikan kita banyak dicuri orang..blablabla
Sepenggal puisi dari film TSK yang cukup membuat kita sadar..bahwa betapa memang belum meratanya kesejahteraan di Indonesia tercinta ini...tapiii...
Apapun yang terjadi...sebagai Bangsa Indonesia yang sudah hidup dengan Tanah ini dan minum dari negri ini maka "Jangan sampai kehilangan cinta pada negri ini"..
Langganan:
Postingan (Atom)